Cina Tuding Taiwan Punya Lima Kelompok APT Lemah, Dibantu AS

Ancaman Siber Tiongkok Meningkat Terhadap Taiwan dan AS

Sebuah laporan terbaru menyoroti peningkatan signifikan dalam aktivitas siber yang dilakukan oleh aktor-aktor yang terkait dengan pemerintah Tiongkok, terutama menargetkan Taiwan dan entitas di Amerika Serikat. Analisis mendalam mengungkap taktik, teknik, dan prosedur (TTP) yang digunakan oleh berbagai kelompok Advanced Persistent Threat (APT) dalam operasi spionase siber mereka. Fokus utama dari serangan-serangan ini adalah pengumpulan intelijen strategis serta pemosisian diri di dalam jaringan target untuk potensi operasi di masa depan.

Modus Operandi dan Taktik Serangan

Kelompok APT yang terkait dengan Tiongkok menunjukkan kemampuan siber yang semakin canggih. Mereka memanfaatkan berbagai metode intrusi, termasuk phishing yang ditargetkan, eksploitasi kerentanan pada perangkat lunak dan perangkat keras, serta penggunaan malware khusus yang sulit dideteksi. Laporan tersebut merinci bagaimana para pelaku ini sering kali menyusup ke dalam jaringan secara diam-diam, melakukan pengintaian ekstensif, dan membangun pintu belakang (backdoor) untuk memastikan akses jangka panjang. Ketekunan dan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan langkah-langkah pertahanan menjadikannya ancaman siber yang serius.

Target Utama: Infrastruktur Kritis dan Pemerintahan

Target-target utama dari serangan siber ini mencakup sektor-sektor infrastruktur penting di Taiwan, seperti energi, telekomunikasi, transportasi, dan keuangan. Selain itu, lembaga pemerintahan, organisasi pertahanan, dan perusahaan teknologi tinggi di kedua negara juga menjadi sasaran empuk. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan akses ke data sensitif, kekayaan intelektual, dan informasi yang dapat memberikan keunggulan strategis bagi Tiongkok dalam konteks ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung. Penyusupan ke dalam infrastruktur penting menimbulkan kekhawatiran akan potensi gangguan skala besar atau sabotase di masa krisis.

Implikasi Geopolitik dan Respons Keamanan

BACA JUGA:  Website Victoria's Secret sempat terekspos tiga hari karena insiden keamanan

Peningkatan serangan siber ini secara langsung mencerminkan ketegangan geopolitik antara Tiongkok, Taiwan, dan Amerika Serikat. Aktivitas siber ini dilihat sebagai komponen dari strategi zona abu-abu Tiongkok, yang bertujuan untuk menekan Taiwan dan memproyeksikan kekuatan tanpa memicu konflik terbuka. Laporan ini menggarisbawahi perlunya peningkatan keamanan siber yang signifikan di semua sektor yang menjadi target. Baik Taiwan maupun Amerika Serikat telah meningkatkan upaya untuk mendeteksi, menghalau, dan merespons ancaman siber ini, seringkali melalui kerja sama dan berbagi informasi mengenai intelijen ancaman. Melindungi jaringan dan data menjadi prioritas utama dalam menghadapi lanskap ancaman siber yang terus berkembang ini.

Sumber: https://go.theregister.com/feed/www.theregister.com/2025/06/05/china_taiwan_us_apt_report/