Malware Android Crocodilus Tambah Kontak Palsu Agar Panggilan Terlihat dari Orang Tepercaya

Ancaman Malware Android Baru dengan Modus Kontak Palsu

Kemunculan sebuah malware Android baru yang diberi nama Crocodilus menambah daftar ancaman keamanan siber yang patut diwaspadai. Malware ini menampilkan pendekatan yang cukup canggih dengan menyasar langsung pada daftar kontak telepon pengguna, menjadikannya alat yang efektif untuk melancarkan serangan penipuan berbasis social engineering.

Modus Operandi Manipulasi Kontak

Setelah berhasil menyusup ke perangkat Android, Crocodilus akan meminta akses ke berbagai izin sensitif, termasuk membaca dan menulis kontak serta log panggilan. Kekuatan utamanya terletak pada kemampuannya untuk memanipulasi data kontak yang sudah ada di ponsel korban. Malware ini berkomunikasi dengan server perintah dan kontrol (C2) untuk mengunduh daftar kontak palsu atau template penipuan. Selanjutnya, Crocodilus secara diam-diam mengubah nama dan nomor telepon dari kontak yang sah di perangkat korban. Misalnya, kontak teman atau keluarga bisa diubah agar terlihat seperti kontak sebuah bank, lembaga pemerintah, atau layanan pengiriman yang terpercaya. Tujuannya adalah menciptakan ilusi bahwa kontak tersebut adalah entitas yang sah, padahal sebenarnya telah dipalsukan.

Memfasilitasi Serangan Penipuan yang Lebih Efektif

Dengan adanya kontak yang telah dimanipulasi, penipu dapat melancarkan berbagai bentuk serangan dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Ketika penipu melakukan panggilan ke korban menggunakan nomor mereka, di layar ponsel korban akan muncul nama palsu yang dibuat oleh malware (misalnya, “Customer Service Bank XYZ”), bukan nomor asli si penipu. Hal ini membuat korban lebih mudah percaya dan jatuh ke dalam perangkap phishing, vishing (penipuan suara), atau smishing (penipuan via SMS). Selain kemampuan manipulasi kontak, Crocodilus juga diketahui mampu merekam panggilan telepon korban, membaca SMS, dan bahkan menyembunyikan entri log panggilan yang terkait dengan aktivitas berbahaya mereka, membuat aksinya semakin sulit terdeteksi.

BACA JUGA:  Pure Storage dan SK hynix Kembangkan Flash QLC Hemat Energi

Penyebaran dan Langkah Pencegahan Penting

Seperti banyak malware Android lainnya, Crocodilus seringkali disebarkan melalui aplikasi berbahaya yang disamarkan atau melalui tautan phishing yang dikirim via SMS atau email. Tautan tersebut biasanya mengarahkan korban untuk mengunduh dan menginstal aplikasi dari sumber di luar toko resmi, seperti Google Play Store. Karena malware ini beroperasi menggunakan fitur kontak yang sah dan melakukan modifikasi secara senyap, deteksinya secara manual oleh pengguna sangat sulit. Untuk melindungi diri dari ancaman seperti Crocodilus, pengguna Android harus selalu waspada. Sangat penting untuk hanya mengunduh dan menginstal aplikasi dari toko resmi tepercaya, seperti Google Play Store. Selain itu, periksa izin aplikasi dengan teliti sebelum menginstalnya; jika sebuah aplikasi meminta izin yang tampaknya tidak relevan dengan fungsinya (misalnya, game meminta akses penuh ke kontak), itu adalah tanda bahaya. Hindari mengklik tautan atau mengunduh lampiran dari sumber yang tidak dikenal atau mencurigakan. Meningkatkan kesadaran akan keamanan digital dan mempraktikkan kebiasaan daring yang aman adalah kunci untuk mencegah infeksi malware jenis ini.

Sumber: https://www.bleepingcomputer.com/news/security/android-malware-crocodilus-adds-fake-contacts-to-spoof-trusted-callers/