48% Praktisi Keamanan Belum Mampu Penuhi Aturan Kepatuhan

Pentingnya kepatuhan perangkat lunak terus meningkat dalam lanskap digital yang berkembang pesat. Organisasi di seluruh dunia menghadapi persyaratan regulasi yang semakin ketat terkait dengan pengembangan, distribusi, dan penggunaan perangkat lunak. Mengabaikan kepatuhan dapat berujung pada konsekuensi hukum yang berat, denda finansial, kerugian reputasi, dan gangguan operasional yang signifikan.

Lanskap Regulasi Kepatuhan Perangkat Lunak

Regulasi yang mempengaruhi perangkat lunak datang dari berbagai sumber dan mencakup berbagai aspek. Area kunci yang sering menjadi fokus meliputi keamanan siber, privasi data, integritas rantai pasok perangkat lunak, dan standar industri spesifik. Berbagai kerangka hukum dan standar global serta regional mewajibkan praktik tertentu dalam siklus hidup pengembangan perangkat lunak, mulai dari perancangan (design) hingga pemeliharaan (maintenance). Memahami persyaratan dari regulasi yang relevan dengan jenis perangkat lunak dan lokasi operasional sangatlah krusial.

Tantangan dalam Memenuhi Kepatuhan

Mencapai dan menjaga kepatuhan perangkat lunak bukanlah tugas yang mudah. Organisasi sering menghadapi tantangan seperti kompleksitas regulasi yang terus berubah, kurangnya visibilitas ke dalam rantai pasok perangkat lunak mereka, biaya implementasi kontrol kepatuhan yang tinggi, serta kesulitan dalam mengelola kerentanan dan risiko keamanan secara berkelanjutan. Mengintegrasikan praktik kepatuhan ke dalam proses pengembangan perangkat lunak yang sudah ada juga memerlukan usaha dan sumber daya yang signifikan.

Strategi Efektif untuk Kepatuhan Perangkat Lunak

Untuk mengatasi tantangan ini, organisasi perlu mengadopsi pendekatan yang proaktif dan terstruktur. Strategi kunci meliputi:

  • Keamanan berdasarkan desain (Security-by-Design) dan Privasi berdasarkan desain (Privacy-by-Design): Memasukkan persyaratan keamanan dan privasi sejak tahap awal pengembangan perangkat lunak.
  • Siklus Pengembangan Perangkat Lunak Aman (Secure Software Development Lifecycle – SSDLC): Mengintegrasikan praktik keamanan di setiap fase SDLC, termasuk pengujian keamanan dan penilaian kerentanan.
  • Manajemen Kerentanan: Membangun proses yang kuat untuk mengidentifikasi, menilai, dan memitigasi kerentanan perangkat lunak secara efisien.
  • Manajemen Rantai Pasok Perangkat Lunak (Software Supply Chain Management): Meningkatkan visibilitas dan kontrol atas komponen pihak ketiga dan ketergantungan dalam perangkat lunak.
  • Dokumentasi dan Pelaporan: Menjaga dokumentasi yang akurat mengenai praktik keamanan dan kepatuhan, serta siap untuk audit dan pelaporan sesuai regulasi.
  • Pelatihan dan Kesadaran: Melatih tim pengembangan dan personel terkait tentang persyaratan kepatuhan dan praktik pengembangan aman.
  • Pemanfaatan Teknologi: Menggunakan alat otomatisasi untuk pemindaian kerentanan, analisis kode statis/dinamis, dan manajemen postur keamanan secara keseluruhan.
BACA JUGA:  Microsoft Ingin Windows Bisa Update Semua Software di PC-mu

Memastikan kepatuhan perangkat lunak adalah proses yang berkelanjutan dan memerlukan komitmen dari seluruh organisasi. Dengan mengadopsi strategi yang komprehensif dan berinvestasi pada proses serta teknologi yang tepat, organisasi dapat memenuhi persyaratan regulasi, mengurangi risiko, dan membangun kepercayaan dengan pengguna serta regulator.

Sumber: https://www.helpnetsecurity.com/2025/06/02/software-compliance-regulations-requirements/