Mengenal Stablecoin Custodial dan Risikonya
Dalam dunia kripto, stablecoin dikenal sebagai aset digital yang nilainya dirancang stabil, biasanya dipatok ke mata uang fiat seperti dolar AS. Ini membuatnya menarik bagi banyak pengguna untuk bertransaksi atau menyimpan nilai tanpa volatilitas tinggi aset kripto lain. Namun, ada berbagai jenis stablecoin, dan salah satunya adalah stablecoin custodial. Artikel ini membahas risiko spesifik yang melekat pada jenis stablecoin ini.
Kenapa Custodial Berbeda (dan Punya Risiko)?
Perbedaan utama stablecoin custodial terletak pada strukturnya yang sentralisasi. Ada satu entitas atau perusahaan (disebut kustodian) yang bertanggung jawab penuh atas penerbitan, penukaran, dan yang paling krusial, pengelolaan dana cadangan yang menjadi jaminan nilai stablecoin. Ketergantungan pada satu pihak inilah yang menciptakan risiko unik. Jika kustodian ini menghadapi masalah, itu bisa langsung berdampak pada keamanan dan nilai stablecoin yang mereka kelola.
Skenario ‘Rekt‘ yang Mengintai
Artikel ini menyoroti beberapa skenario kegagalan atau ‘rekt‘ yang bisa terjadi pada stablecoin custodial. Skenario ini muncul karena sifat sentralisasi tadi. Beberapa contohnya:
- Masalah Dana Cadangan: Kustodian mungkin tidak sungguh-sungguh memiliki dana cadangan yang cukup sesuai klaim, atau dana cadangan tersebut disimpan di tempat yang tidak aman atau mudah diakses.
- Intervensi Regulasi: Pihak berwenang bisa saja membekukan dana cadangan atau melarang operasi kustodian karena masalah regulasi atau hukum.
- Kegagalan Operasional: Perusahaan kustodian bisa bangkrut, sistemnya diretas (keamanan siber), atau terjadi kesalahan manajemen yang parah.
- Sensor: Kustodian bisa memblokir akses pengguna tertentu ke stablecoin mereka sesuai permintaan pihak ketiga.
Semua skenario ini menunjukkan bagaimana risiko yang terkonsentrasi pada kustodian bisa menyebabkan stablecoin kehilangan patokannya atau bahkan menjadi tidak bisa ditukar.
Pentingnya ‘Uji Ketahanan‘ (Rekt Test)
Untuk memahami seberapa rentan sebuah stablecoin custodial terhadap skenario buruk ini, diperlukan semacam ‘uji ketahanan‘ atau rekt test. Uji ketahanan ini bukan sekadar melihat angka di laporan dana cadangan, tapi menganalisis struktur hukum, operasional, keamanan, dan regulasi yang melingkupi kustodian. Tujuannya adalah mengidentifikasi titik kegagalan potensial dan menilai probabilitas serta dampak dari skenario ‘rekt‘ tersebut. Dengan kata lain, ini adalah cara mengevaluasi risiko tersembunyi.
Pelajaran untuk Pengguna Stablecoin
Bagi para pengguna stablecoin, memahami risiko ini sangat krusial. Tidak semua stablecoin diciptakan sama, terutama dalam hal struktur dan risiko pihak ketiga. Memilih stablecoin hanya berdasarkan popularitas atau nilai patokan yang stabil saat ini saja tidak cukup. Penting untuk melakukan riset mandiri, memahami siapa kustodiannya (jika ada), bagaimana dana cadangan dikelola, dan risiko regulasi atau operasional apa yang mungkin mereka hadapi. Dengan informasi ini, pengguna bisa membuat keputusan yang lebih bijak untuk melindungi aset digital mereka dari skenario ‘rekt‘.
Sumber: https://blog.trailofbits.com/2025/05/29/the-custodial-stablecoin-rekt-test/